Lingkungan Perbankan
Lingkungan
bisnis perbankan terdiri dari dua unsur pokok, yaitu unsur lingkungan
perusahaan dan unsur keadaan persaingan lingkungan perbankan.
Lingkungan bisnis perbankan terdiri dari lingkungan sosial, budaya,
ekonomi, teknologi, dan hukum.
Lingkungan
sosial dan kebudayaan dalam masyarakat, masyarakat agraris dimana
sistem pengupahan banyak dilakukan dalam bentuk in natura akan kurang
mendukung perkembangan lembaga perbankan relatif dibandingkan dengan
masyarakat industrial dimana banyak pengupahan dengan menggunakan uang.
Selanjutnya lembaga perbankan cenderung sukar berkembang dalam
masyarakat dimana bunga uang dianggap secara riba.
Keadaan
politik, secara langsung maupun tidak langsung banyak berpengaruh
terhadap perkembangan lembaga-lembaga keuangan pada umumnya dan
lembaga-lembaga bukan bank pada khususnya. Negara dimana stabilitas
politik dan ekonominya sangat rendah serta negara dimana peranan sektor
swasta mendapatkan ruang gerak yang sangat sempit jelas tidak mendukung
berkembangnya sistem perbankan. Distribusi kekuatan politik serta unsur
suasana politik yang terjadi, secara tidak langsung melalui suasana
dunia usaha / economic environment ataupun secara langsung besar pula
peranannya terhadap perkembangan dunia bisnis perkembangan.
Lingkungan
tekhnologi yaitu keadaan tingkat tehnologi beserta perkembangannya,
pengaruhnya juga sangat besar. Penggunaan tekhnologi elektronik dalam
berbagi bidang, khususnya dalam dunia perbankan sekarang ini. Tanpa
memanfaatkan tekhnologi komputer, sebuah bank tidak akan dapat mampu
bersaing, baik dalam menekan biaya operasionalnya dalam kecapaian serta
kecermatan melayani para debitur, para pemegang rekening giro, deposito
maupun tabungan, para pemakai jasa perbankan lainnya, serta dalam
memenuhi ketepatan waktu penyerahan laporan-laporan yang harus
disampaikan kepada bank indonesia.
Kegiatan Berlangsungnya Bank
· Sebagai lembaga keuangan yang berorientasi bisnis, bank juga melakukan berbagai kegiatan, seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sebagai lembaga keuangan, kegiatan bank sehari-hari tidak akan terlepas dari bidang keuangan. Kegiatan perbankan yang paling pokok adalah membeli uang dengan cara menghimpun dana dari masyarakat luas. Kemudian menjual uang yang berhasil dihimpun dengan cara menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui pemberian pinjaman atau kredit.
·
· Dari kegiatan jual beli uang inilah bank akan
memperoleh keuntungan yaitu dari selisih harga beli (bunga simpanan)
dengan harga jual (bunga pinjaman). Disamping itu kegiatan bank lainnya dalam rangka mendukung kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana adalah memberikan jasa-jasa lainnya. Kegiatan ini ditujukan untuk memperlancar kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana.
·
· Dalam praktiknya kegiatan bank dibedakan sesuai dengan jenis bank tersebut.
Setiap jenis bank memiliki ciri dan tugas tersendiri dalam melakukan
kegiatannya, misalnya dilihat dari segi fungsi bank yaitu antara
kegiatan bank umum dengan kegiatan bank perkreditan rakyat, jelas
memiliki tugas atau kegiatan yang berbeda.
·
· Kegiatan bank umum lebih luas dari bank perkreditan rakyat. Artinya produk yang ditawarkan oleh bank umum lebih beragam, hal ini disebabkan bank umum mempunyai kebebasan untuk menentukan produk dan jasanya. Sedangkan Bank Perkreditan
Rakyat mempunyai keterbatasan tertentu, sehingga kegiatannya lebih
sempit. Untuk lebih jelasnya berikut ini akan dijelaskan kegiatan
masing-masing jenis bank dilihat dari segi fungsinya.
ARSITEKTUR PERBANKAN
Arsitektur
Perbankan Indonesia (API) merupakan suatu kerangka dasar sistem
perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah,
bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai
sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan
di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai
suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan
kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional.
Berpijak
dari adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai
kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan
sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah
meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan
pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API
tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia
untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku
putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API
menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.
Bertitik
tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih
kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam
mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia
merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang
tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API
tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang
terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan
terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup
strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan
syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki
program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup
sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik
konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM.
sumber
udin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/.../Kegiatan+Bank.doc
http://www.dickymg26.co.cc/2012/01/lingkungan-perbankan-persaingan-dan.html
0 comments:
Post a Comment